Between die and meet, I’m crush in your earth My night burns become red The fog and shadows hug me calmly Several years ago, I’m a sad tower With flower…
Oleh: M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim* Puisi ini dimuat di majalah ini :Bukit 12 Pohon-pohon karet ciut merintih Anak beruang menangis dan tertatih Kepala babi yang baru saja dipenggal dicuri anjing…
😀aniel Baay Oleh: M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim Majalah Komunikasi yang ada puisi saya Nak, temanku pagar siang Mata birumu menerawang malang Kotak jendela dan kesunyian membicarakanmu Kesendirian di perkebunan…
:26 Desember 2004 Tiada sedebu gelagat Matahari masih setongkat Embun menetes dari corong masjid Membasahkan bekal peradaban Nelayan-nelayan masih asin Mendadak pecah segala Seolah raksasa hendak mengamuk Panik dan ketakutan…
Oleh: Fahrul Khakim Bolehkah aku tersenyum kala kau ingat pada petikan detik yang seirama dengan rintihan hatimu yang sedang diracuni asmara? Silahkan, asal bunga langit yang akan membawa kita pulang…